Simalungun | Stunting merupakan salah satu masalah anak tertinggi yang terjadi di Indonesia. Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Kondisi stunting menyebabkan kinerja pekerjaan fisik dan fungsi intelektual terganggu sehingga erat kaitannya dengan kejadian sakit dan gangguan tumbuh kembang.
Pada
kesempata ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa
(Babinsa) Koramil 19/Silau Kahean jajaran Kodim 0207/Simalungun Kopda Ari
Nopianto turun kewilayah binaan untuk melaskanakan kegiatan menghadiri undangan
kegiatan Pelatihan Optimalisasi Peran Kader dalam pencegahan dan penanganan Stunting
Tingkat Nagori, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Kecamatan
Silau Kahean Kabupaten Simalungun, Selasa (24/10/2023).
Dalam
pelaskanaan kegiatan menghadiri undangan kegiatan Pelatihan Optimalisasi Peran
Kader dalam pencegahan dan penanganan Stunting Tingkat Nagori tersebu turut serta
dihadiri oleh, Kordinator Pemateri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Nagori (DPMN), Camat Silau Kahean Bapak Rajaiman Purba, Babinsa Koramil 19/SK Kopda
Ari Nopianto, para Pangulu Se-Kecamatan Silau Kahean, para Gamot Se-Kecamatan
Silau Kahean, para Kader Posyandu dan Perangkat Desa Se-Kecamatan Silau Kahean.
Pada
kesempatan tersebut Babinsa menyampaikan dalam sambutanya, Orang tua berperan
besar dalam pertumbuhan balita, namun mereka terkadang kurang dalam memberikan
asupan gizi dan memantau tumbuh kembang balita, untuk itu peran aktif kader
kesehatan dalam masalah tumbuh kembang diharapkan dapat mengurangi masalah
stunting pada balita. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan skrining dan pencegahan
terhadap stunting.
Sementara
Camat Silau Kahean Bapak Rajaiman Purba menyampaikan, untuk meningkatkan peran
fungsi kader Posyandu tentang pelatihan metode skrining dan pencegahan stunting
pada balita di Desa ini melalui pelatihan dan pendampingan pemantauan tumbuh
kembang oleh kader Posyandu. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai hasil yakni
meningkatnya keterampilan kader Posyandu tentang stunting, skrining,
pencegahan, dan penanganannya. Meningkatnya pengetahuan orang tua tentang
pemenuhan gizi Balita, jelasnya.
0 Komentar