Simalungun | Indonesia Merupakan Negara yang menjunjung tinggi dan menghargai perbedaan, baik Suku, Ras maupun Agama. Agama yang digunakan sebagai cara, sarana dan media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Setiap agama pada dasarnya memiliki tujuan positif yang mengajarkan kebaikan kepada umatnya dan mengingatkan manusia untuk menghindari segala bentuk hal-hal buruk.namun, ada segelintir orang yang menggunakan agama sebagai alat memecah belah satu dengan yang lainnya, selain itu masih ada orang-orang yang berfikiran sempit, menganggap bahwa kebenaran mutlak pada keyakinan yang ia anut, dan cenderung bertindak buruk terhadap orang yang berbeda keyakinan kepada dirinya.
Untuk
mengantisipasi hal tersebut, salah satu Personel Bitara Pembina Desa (Babinsa)
Koramil 08/Bangun jajaran Kodim 0207/Simalungun Sertu Surya turun kewilayah
binaan untuk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial bersama dengan 3 orang
Gamot dalam rangka adapun topik pembicaraan tentang menjalin ukuwah islamiah
dimasyarakat, kegiatan ini dilaksanakan bertempat di Nagori Karang Anyar
Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, Senin (25/03/2024).
Kegiatan
komsos yang dilaksanakan oleh Babinsa Sertu Surya ini bertujuan untuk
membicarakan tentang saling menjaga menjaga kerukunan antar umat beragama.
Babinsa menjelaskan, bahwa kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya harus
saling menghormati, saling menjaga dan saling menghargai antara satu pemeluk
agama, dengan pemeluk agama lainnya. Semua agama mengajarkan kebaikan, kita
tidak memiliki alasan untuk membedakan apalagi menyepelekan atau mengeluarakan
statement negative kepada warga lain yang berbeda keyakinan dengan kita. Kata
Babinsa Sertu Surya.
Kita
tahu Pancasila yang menjadi Dasar Negara Kita. Itu yang kita pedomani tambah
Babinsa Sertu Surya. Komsos yang dilaksanakan dengan Gamot Huta, guna mengajak
dan menghimbau meningkatkan keamanan dan ketertiban dan mengantisipasi segala
bentuk kerawanan yang dapat terjadi dalam suasana Bulan Suci Ramadhan ini, Babinsa
mengajak semua pihak, baik gamot maupun warga untuk tetap saling berkoordinasi
mengenai kerawanan yang berpotensi menyebabkan hal-hal yang tidak di
inginkan, seperti masyarakat yang berbuat onar dan meminum minuman
berakohol yang dapat memicu pertikaian, antar warga binaan, tutupnya.
0 Komentar