Simalungun | Musim kemarau yang sudah hampir memasuki tiga bulan membuat petani cabe rawit Desa khawatir dan was-was jikalau hujan tak kunjung turun, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Bangun jajaran Kodim 0207/Simalungun Serda MH Damanik turun kewilayah desa binaan untuk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama dengan Ibu Nining dan Ibu Sumiati adapun topik pembicaraan tentang mulai turunnya harga cabe saat ini dengan harga Rp 14.000 dan memotivasi petani bersyukur atas hasil yang di dapat, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Nagori Lingga Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Sabtu (27/04/2024).
Dengan
melaksanakan komsos dengan warga binaan yg sedang panen cabai rawit dimana
hasil yang kurang memuaskan akibat musim kemarau, Babinsa saat dikebun cabe
yang sedang panen cabe memaparkan, musim kemarau yang sudah hampir 2 bulan ini
membuat kami sebagai petani mulai khawatir dengan cuaca yang ada, bisa-bisa
kami merugi jika gagal panen yang disebabkan kemarau panjang, buktinya cabe
yang kami tanam diperkebunan ini hampir 10 ribu, dampak dari kemarau 4 ribu
lainnya mati dan jika hujan tidak kunjung turun bisa-bisa kami merugi, sambung
petani.
Petani
pun menyampaikan, dampak dari kemarau terhadap hasil panen sangat nampak kalau
awalnya kami bisa panen 50-70 Kg per 3 hari sekarang seminggu hanya bisa panen
20-50 perminggu sangat turun drastis hal ini disebabkan banyak buah yang gugur
dan buah banyak yang kempis atau dalam bahasa kampung kami bilang mayot,
jelasnya.
Selanjutnya,
menurut Babinsa Serda MH Damanik tanaman cabe tidak tahan dengan musim kemarau
terkecuali tersedia air untuk melakukan penyiraman tanaman agar kebutuhan
airnya terpenuhi. Tapi apa daya petani cabe di Desa hanya memiliki modal tenaga
saja, sumber air dekat karena ada pipa air desa yang melintas disamping
perkebunan, tetapi tidak cukup modal untuk membeli peralatan yang dibutuhkan
seperti pipa, selang dan peralatan pendukung lainnya. “Untuk itu kami berharap
Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dapat membantu
kami, karena bertani cabe cukup menjanjikan hasilnya bagi para petani jika
panen tidak gagal”, ujarnya.
0 Komentar